Setelah lama vakuum, akhirnya Jaladwara kembali membuka paket plesir "Mencari Harta Karun di Malioboro". Adapun peserta yang mendaftar kali ini berjumlah 10 orang. Namun di hari H, ada satu orang yang terpaksa mengundurkan diri karena mendadak berhalangan. Saat kegiatan, peserta yang berjumlah 9 orang dibagi dalam dua kelompok. Sebelum memulai kegiatan, tiap kelompok dibekali seperangkat kartu petunjuk mengenai hal-hal atau lokasi-lokasi yang harus mereka temukan saat menjelajahi Malioboro. Acara yang rencananya berakhir pk. 12.00, ternyata pada praktiknya berakhir pk. 13.30. Itu pun masih ada peserta yang menginginkan agar acaranya berakhir sore saja, karena senang mendapatkan banyak cerita tentang Malioboro. Pucuk dicita ulam tiba. Di saat Jaladwara sedang merancang kegiatan di Malioboro untuk anak-anak, pas datang tawaran dari Rumah Petualang yang akan membawa anak-anak berlibur ke DIY. Awalnya sempat khawatir dengan kondisi Malioboro di musim liburan serta cuaca buruk. Ternyata semua seperti 'mestakung' :-). Dan hampir semua peserta tampaknya menikmati kegiatan menjelajah Malioboro. Terima kasih untuk kakak-kakak dari Eco Ethno yang sudah mendampingi anak-anak menjelajahi Malioboro. Juga Kakak Kukuh Septo W dan Kakak Angga Pratama Putra yang membantu memfasilitasi anak-anak mendapatkan lokasi yang dicari. Serta Angela Rinta yang sudah lembur berhari-hari untuk membuat sketsa dan desain peta harta karun yang super ciamik! Kredit foto: Kukuh Septo W, Angga Pratama Putra dan Jaladwara. Kali ini kami menemani keluarga Nino yang sedang berlibur ke Yogya. Adapun peserta wisata kali ini sang ayah, adik, dan kakak Nino, serta seorang keponakannya. Nino dan sang ibu tidak ikut serta. Lagi-lagi Jaladwara mendapat tantangan baru, yaitu berwisata ke candi-candi bersama anak-anak. Ini baru pertama kalinya. Untuk itu, sebelumnya kami sudah mempersiapkan strategi plus alat permainan yang semoga saja disukai oleh si anak. Agak was-was juga karena kami takut "ditolak" yang artinya si anak akan bosan dengan suguhan yang kami beri. Eh, ternyata di luar perkiraan. Amelie, keponakan Nino yang dibesarkan di AS dan Kanada, seperti mendapat pasokan energi berlipat ganda saat mendapatkan perlengkapan permainannya. Bahkan ketika energi kami sudah menurun -karena lapar dan cuaca- dia tetap berapi-api menuntaskan permainan hingga akhir :-) Kali ini giliran kelas A, yang berpetualang mengulik berbagai hal yang ada di Malioboro. Tidak hanya obyek-obyek wisatanya, tapi juga mengamati kondisi fasilitas yang tersedia di Malioboro. Dari fasilitas pejalan kaki, ruang parkir motor, peta kawasan, papan keterangan di bangunan cagar budaya, ketersediaan tempat sampah & toilet, dsb. Bahkan juga mewawancarai langsung tukang becak dan kusir andong untuk mencari tahu dampak pariwisata dalam penetapan harga. Seusai kegiatan jelajah, kita pun kumpul untuk mendiskusikan hasil temuan saat menjelajah Malioboro. Diskusi yang berjalan dengan menarik & seru, alhasil kegiatan baru berakhir sekitar pk. 16.30, lebih lama dari hari pertama. Terima kasih pada kakak-kakak fasilitator [Adhi, Andika, Ian, Irene, Krisna, Kurnia dan Rinta] yang telah membantu kegiatan hari ini. Salam buka mata kenali nusantara! Kali ini Jaladwara diminta untuk menemani kunjungan lapangan teman-teman Sekolah Vokasi Pariwisata UGM. Tema mata kuliahnya ialah "Perencanaan dan Pengembangan Kawasan Wisata". Kami pun mengajak mereka untuk bermain di Malioboro. Mencari "harta karun" yang sering luput dari pandangan turis kebanyakan. Alat permainan juga kami sesuaikan dengan beberapa aspek terkait pariwisata. Alat ini memandu mereka untuk mengamati langsung beberapa fasilitas pariwisata serta dampak industri pariwisata dan sektor bisnis pada keberlangsungan hidup Malioboro. Mengingat banyaknya jumlah mahasiswa, maka kegiatan mereka dibagi dalam dua hari yang berbeda. Hari ini giliran kelas B, diawali dari pukul 08.30 dan berakhir sekitar pukul 15.30. Semoga mereka mendapatkan banyak hal bermanfaat untuk kuliah mereka, selain juga tentang Malioboro itu sendiri. Salam buka mata kenali nusantara! Pada Minggu, 9 Maret 2014, Jaladwara diminta untuk mengajak kawan-kawan dari SMA Bina Insani Anak Soleh (BIAS) berjalan-jalan sambil mengenali kota Yogya. Untuk itu Jaladwara pun menawarkan mereka untuk mengulik Malioboro dengan tema,"Mencari Harta Karun di Malioboro". Dari SMA BIAS di Wirobrajan, kami bersepeda menuju ke Benteng Vredeburg. Di sana tiap kelompok mendapatkan seperangkat kartu petunjuk sebagai alat bantu. Tiap kartu menjadi petunjuk bagi mereka menemukan lokasi tertentu dan informasi yang harus digali. Melalui kegiatan ini, para siswa diminta untuk berinteraksi dengan warga di sekitar Malioboro untuk membantu menemukan tempat yang dituju. Mereka dilarang keras meminta petunjuk dari Mbah Gugel ;-) Oh iya, dua minggu sebelumnya, para siswa diminta untuk melakukan survei lapangan dan riset 'duduk' mengenai sejarah dan kondisi Malioboro saat ini. Dengan harapan, pada hari ini mereka akan tertantang untuk mendapatkan 'harta karun'. Acara hari ini juga dibantu oleh beberapa kawan dari VIA (Volunteer in Asia) dan Nathan (mahasiswa Amerika yang sedang melakukan riset di Yogya). Salam Jaladwara: Buka Mata Kenali Nusantara Pada pertemuan kedua ini, para siswa diminta untuk mempresentasikan hasil risetnya mengenai Malioboro di depan kelas. Ini merupakan kegiatan pengantar sebelum mereka berkegiatan dalam "Mencari Harta Karun di Malioboro", minggu depan. Di pertemuan sebelumnya, para siswa telah dibagi dalam 6 kelompok, tiga kelompok perempuan dan tiga kelompok laki-laki. Tiap kelompok mendapat tugas riset yang berbeda. Walau tema yang diberikan sepintas terkesan sulit, namun ternyata hasil riset beberapa kelompok cukup mendalam. Bravo! :-) Adapun tema riset tiap kelompok, yaitu: 1. Arsitektur --> Melakukan pengamatan akan arsitektur yang ada di kawasan Malioboro. Di samping itu juga membandingkan antara kondisi arsitektur dulu dengan sekarang. 2. Transportasi --> Menggali perkembangan alat transportasi di Malioboro. Membandingkan alat transportasi yang digunakan di masa lalu & sekarang. 3. Kampung --> Melakukan identifikasi kampung-kampung lama yang ada di kawasan Malioboro. Termasuk mencari tahu asal nama (toponim) kampung tersebut. 4. Vegetasi --> Membandingkan jenis-jenis vegetasi yang ada di Malioboro, di masa lalu dan sekarang. 5. Wisata --> Membandingkan kondisi pariwisata di masa lalu dan sekarang. Serta memetakan potensi wisata di kawasan Malioboro. 6. Sejarah --> Merunut sejarah Malioboro dari masa ke masa. Termasuk juga memetakan banguna-bangunan 'heritage' yang ada di sana. |
KodakHalaman khusus album foto kegiatan Jaladwara. Arsip
June 2016
Kategori |