Pertanyaan yang sering muncul
- Apa sih program ekspedisi ini?
Program ekspedisi merupakan perjalanan mandiri yang ditujukan untuk anak usia 11-15 tahun. Mandiri di sini berarti, anak menyiapkan segala hal sebelum keberangkatan seperti membekali diri dengan pengetahuan yang cukup, memesan tiket kereta/bis (bagi yang tinggal di luar Jogja & ingin berangkat sendiri tanpa orang tua), menyiapkan barang kebutuhan pribadi, dan mengatur keuangan sendiri selama program.
- Mengapa jumlah peserta terbatas untuk 16 orang saja?
Program ekspedisi ini dirancang untuk mencetak pejalan-pejalan muda yang bertanggungjawab. Kegiatan selama program terutama saat hari H ekspedisi bukan hanya plesir. Hari-hari akan diisi dengan aktivitas yang mengeksplorasi berbagai hal tentang lokasi dan budaya setempat, membaur dengan warga lokal, dan refleksi di malam hari.
Jumlah 16 menurut kami merupakan batas maksimal untuk sebuah proses belajar bersama di sebuah kampung tanpa mengganggu aktivitas & kenyamanan warga setempat. Selain itu jumlah tersebut ideal untuk membangun keintiman dengan tiap peserta yang memiliki keunikan yang berbeda-beda, apalagi dalam sebuah forum refleksi/berbagi, agar tiap anak berkesempatan untuk berbagi cerita dan opini.
Tiap fasilitator akan mendampingi kelompok yang terdiri dari 3-4 orang. Jadi tiap peserta akan didampingi secara intensif oleh para fasilitator.
Jumlah 16 menurut kami merupakan batas maksimal untuk sebuah proses belajar bersama di sebuah kampung tanpa mengganggu aktivitas & kenyamanan warga setempat. Selain itu jumlah tersebut ideal untuk membangun keintiman dengan tiap peserta yang memiliki keunikan yang berbeda-beda, apalagi dalam sebuah forum refleksi/berbagi, agar tiap anak berkesempatan untuk berbagi cerita dan opini.
Tiap fasilitator akan mendampingi kelompok yang terdiri dari 3-4 orang. Jadi tiap peserta akan didampingi secara intensif oleh para fasilitator.
- Apakah anak akan aman selama perjalanan?
Perjalanan terkadang menghadirkan ketidakpastian. Salah satu misi dari kegiatan ini adalah mengajarkan anak melakukan perjalanan mandiri, naik angkutan umum, sejak dari kota asalnya menuju titik berkumpul di Yogyakarta. Penggunaan moda kereta sekarang tak semenakutkan dua puluh tahun yang lalu. Begitu pula dengan bus. Kami akan membekali anak untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan.
Kami sudah menyiapkan fasilitator di titik-titik kumpul yang strategis, seperti stasiun dan terminal untuk memastikan semua peserta selamat untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi ekspedisi.
Kami sudah menyiapkan fasilitator di titik-titik kumpul yang strategis, seperti stasiun dan terminal untuk memastikan semua peserta selamat untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi ekspedisi.
- Bagaimana pengaturan perjalanan anak dari & ke kota asal?
Dari formulir pendaftaran, kami akan mengetahui kota asal tiap peserta. Bagi tiap peserta yang berasal dari kota yang sama, dapat diatur keberangkatannya. Untuk peserta yang berangkat dari kota yang berbeda dari yang lainnya, atau berasal dari luar P. Jawa, bisa kita diskusikan kemudian.
Pilihan moda transportasi akan menjadi hal pertama yang akan didiskusikan agar dapat segera memesan tiket perjalanan.
Pilihan moda transportasi akan menjadi hal pertama yang akan didiskusikan agar dapat segera memesan tiket perjalanan.
- Di mana titik kumpul di Yogyakarta?
Saat ini kami belum bisa menentukan lokasi kumpul sebelum mengetahui kota asal tiap peserta dan transportasi yang akan digunakan. Titik kumpul akan dikomunikasikan kemudian, menjelang ekspedisi.
- Kenapa tidak boleh membawa gawai selama ekspedisi?
Agar dapat menggunakan panca indra dengan baik. Kehadiran gawai lebih banyak menyebabkan distraksi sehingga anak tidak fokus dengan tujuannya. Perjalanan ini mendorong anak untuk kembali berinteraksi dengan manusia yang ditemui tanpa bantuan perangkat elektronik. Juga menghargai apa yang ada disekitarnya dengan menggunakan panca indra dengan baik.
- Bagaimana jika orang tua ingin menghubungi anak?
Tiap peserta berhak menerima telepon maksimal 5 menit dari orang tuanya setiap hari di waktu yang sudah ditentukan.
Namun dalam pengalaman kami, ada kalanya sang anak menolak untuk dikontak orang tuanya karena sedang asyik dengan dunia barunya. Namun perjalanan jauh tanpa orang tua seringkali menyadarkan ananda akan pentingnya kehadiran orang tua di sisi mereka, jika sebelumnya keberadaan orang tua dianggap sebagai hal yang biasa.
Namun dalam pengalaman kami, ada kalanya sang anak menolak untuk dikontak orang tuanya karena sedang asyik dengan dunia barunya. Namun perjalanan jauh tanpa orang tua seringkali menyadarkan ananda akan pentingnya kehadiran orang tua di sisi mereka, jika sebelumnya keberadaan orang tua dianggap sebagai hal yang biasa.
- Apakah orang tua boleh mengunjungi anak?
Sayangnya tidak bisa, karena akan dikhawatirkan mengganggu program, terutama konsentrasi ananda saat mengikuti program.
- Apakah panitia akan mengirimkan foto/video kegiatan setiap hari?
Kami akan memberikan kabar lewat WA grup orang tua. Namun aktivitas kami bersama anak-anak tidak memungkinkan kami untuk mengirimkan kabar setiap waktu. Bisa jadi dua hari sekali. Namun pastinya kami akan segera mengirimkan kabar & foto ketika mereka sudah tiba di tempat tujuan.
- Bagaimana dengan kamera?
Sepanjang pengalaman kami menyelenggarakan dua kali ekspedisi pertanyaan “boleh bawa kamera?” selalu diajukan. Kamera, sama dengan gawai terbukti mampu mendistraksi konsentrasi peserta dan menurunkan interaksi peserta dengan orang di sekelilingnya. Oleh sebab itu, kami memberlakukan kebijakan 1 kamera untuk 1 kelompok. Dan hanya berupa kamera saku yang sederhana, bukan jenis DSLR.
Jadi, nanti tiap peserta akan saling berkomunikasi untuk menentukan siapa yang akan membawa kamera.
Jadi, nanti tiap peserta akan saling berkomunikasi untuk menentukan siapa yang akan membawa kamera.
- Apakah tantangan praekspedisi bisa dilakukan di rumah?
Praekspedisi dilakukan para peserta di kota tempat tinggalnya masing-masing. Serial tantangan akan diberikan melalui media sosial. Kemudian, untuk tiap tantangan, tiap peserta akan diberikan tenggat penyelesaiannya.
Tantangan praekspedisi bisa dilakukan bersamaan dengan aktivitas sehari-hari, termasuk sekolah. Di musim ulangan/ujian, pemberian tantangan akan diliburkan sementara, untuk kemudian dilanjutkan lagi seusai ujian.
Tantangan praekspedisi bisa dilakukan bersamaan dengan aktivitas sehari-hari, termasuk sekolah. Di musim ulangan/ujian, pemberian tantangan akan diliburkan sementara, untuk kemudian dilanjutkan lagi seusai ujian.
- Bagaimana jika peserta tidak menyelesaikan tantangan praekspedisi?
Semua tantangan yang disiapkan sebelum hari keberangkatan ekspedisi dibuat untuk membekali anak dengan keterampilan yang dibutuhkan selama hari H ekspedisi. Oleh sebab itu, peserta ekspedisi wajib menyelesaikan seluruh tantangan praekspedisi. Jika tidak menyelesaikan tantangan maka dengan berat hati peserta dianggap membatalkan keikutsertaan dalam ekspedisi ini.
- Bagaimana jika saya ingin melunasi semua biaya program di awal?
Proses pembayaran yang kami tawarkan kali ini terdiri atas tiga termin. Alasannya:
1) Untuk meringankan beban biaya dari peserta. Jika dibayar sekaligus tentunya jumlah yang harus ditransfer terlihat sangat besar.
2) Memberikan kesempatan bagi peserta yang terpaksa mengundurkan diri karena terkendala dalam menyelesaikan tantangan.
3) Kami juga mempertimbangkan jika ada peserta yang ingin mengumpulkan dana secara swadaya (misal, berjualan makanan/karya atau mengikuti kompetisi tertentu), tanpa bantuan dari orang tua.
1) Untuk meringankan beban biaya dari peserta. Jika dibayar sekaligus tentunya jumlah yang harus ditransfer terlihat sangat besar.
2) Memberikan kesempatan bagi peserta yang terpaksa mengundurkan diri karena terkendala dalam menyelesaikan tantangan.
3) Kami juga mempertimbangkan jika ada peserta yang ingin mengumpulkan dana secara swadaya (misal, berjualan makanan/karya atau mengikuti kompetisi tertentu), tanpa bantuan dari orang tua.
- Kenapa sebagian biaya dibawa oleh anak?
Cara mengelola keuangan selama perjalanan menjadi salah satu hal yang akan diperkuat dalam program ini. Dan berharap hal ini akan menjadi kebiasaan peserta di kemudian hari, setiap kali melakukan perjalanan/kegiatan. Oleh sebab itu, untuk pengeluaran yang bersifat nonprogram akan dipegang oleh peserta.
Tiap peserta diminta untuk mencatat semua pengeluaran harian selama ekspedisi. Nantinya catatan keuangan akan dilaporkan kepada orang tua sekembalinya mereka dari ekspedisi.
Tiap peserta diminta untuk mencatat semua pengeluaran harian selama ekspedisi. Nantinya catatan keuangan akan dilaporkan kepada orang tua sekembalinya mereka dari ekspedisi.