Pameran ini diadakan dengan perlengkapan yang sangat sederhana namun kental dengan atmosfer masa lalu. Juga disertai dengan data-data yang kuat namun disajikan dengan sangat ringan & menarik.
Salut untuk kawan-kawan Komunitas Lopen! :-)
Album ketiga mengisahkan pameran tentang Semarang Tempo Dulu yang diselenggarakan oleh Komunitas Lopen Semarang. Acara ini dilangsungkan di salah satu bangunan tua di Kota Lama Semarang, yang dikenal sebagai Gedung Spiegel. Pameran ini diadakan dengan perlengkapan yang sangat sederhana namun kental dengan atmosfer masa lalu. Juga disertai dengan data-data yang kuat namun disajikan dengan sangat ringan & menarik. Salut untuk kawan-kawan Komunitas Lopen! :-)
0 Comments
Album kedua mengisahkan plesiran ke Susteran Fransiskanes, di sana kami bisa menikmati kapel yang masih terawat baik sejak 1800an, serta beberapa perabotan yang super lawas yang masih bisa digunakan. Kali ini Jaladwara diminta untuk menemani kawan-kawan Geng Rantang dari Jakarta plesiran ke Kota Lama Semarang, beberapa candi di Karang Anyar, serta Sangiran. (22-27 Agustus 2013). Album pertama mengisahkan plesiran ke beberapa lokasi di seputar Gereja Blenduk dan sekitarnya. Untuk pertama kalinya Jaladwara membuka paket jalan-jalan ke Candi Prambanan, Sewu & Ratu Boko. Kali kami menemani kawan-kawan baru, Sari, Nino dan Laura. Berangkat menuju Candi Prambanan pk. 08.00 dan berakhir di Ratu Boko saat senja. Seperti biasa, kami menyiapkan seperangkat alat permainan untuk membantu peserta mengeksplorasi candi-candi. Termasuk menjawab teka-teki relief dan mencari & mencari tahu maksud elemen-elemen di candi. Oh iya...hari ini kebetulan adalah hari pertama di bulan Ramadhan. Tapi kami bisa kok berpuasa hingga waktu berbuka, walau sinar matahari terik menghujam saat di candi :-) Untuk pertama kalinya Jaladwara mendapat permintaan untuk "Mencari Harta Karun di Malioboro", setelah uji coba di bulan April y.l....cihuy! :-) Kali ini kami akan menemani kawan-kawan baru, yaitu, Sari, Nino (dari Jakarta) dan Laura (dari Singapura). Senang, ternyata mereka bertiga termasuk pejalan yang senang mengamati banyak hal. Jadi ada banyak pertanyaan-pertanyaan menarik selama sesi 'berbagi cerita'. Di bawah ini adalah dokumentasinya. Hari kedua, kami menyeberang ke Nusa Kambangan. Di sana kami melakukan permainan mencari "harta karun" yang tersembunyi di balik ruang-ruang di dalam Benteng Karang Bolong. Harta karun itu mengantar kami pada cerita-cerita tentang rempah-rempah dan asal mula kehadiran benteng-benteng di nusantara.
Setelah makan siang kami melanjutkan perjalanan ke Benteng Klingker yang nasibnya menyedihkan. Benteng ini sangat tidak terawat dan terancam hancur karena alam :( Senang ketika di akhir perjalanan, peserta anak-anak menyatakan bahwa seharusnya benteng-benteng tersebut dilestarikan agar tidak hancur. Saat itu juga keletihan kami langsung terbayar ;-) Wisata kali ini berisi penjelajahan ke benteng-benteng tinggalan kolonial di Cilacap dan Nusa Kambangan. Kami menggunakan mesin waktu untuk singgah sebentar ke masa-masa pembangunan Benteng Pendem Cilacap. Sembari membayangkan ramainya pelabuhan Cilacap yang diwarnai dengan aroma kopi sebagai komoditas utama.
Malamnya kami mendirikan tenda di tepi pantai Teluk Penyu. Sebuah proses yang mengasyikkan karena semua orang, termasuk anak-anak, bahu membahu untuk membangun tempat bermalam. Peserta acara jalan-jalan kali ini 16 orang. Ada tambahan seorang ibu sepuh yang tertarik untuk berlibur bersama keluarganya ke Cilacap :-) |
KodakHalaman khusus album foto kegiatan Jaladwara. Arsip
June 2016
Kategori |