Beberapa kalangan menganggap candi ini sebagai candi porno karena begitu banyak relief dan arca yang dipahatkan dengan sangat vulgar. Beberapa lagi menganggapnya sebagai monumen yang berusia lebih tua dari pusat peribadatan Suku Maya. Lalu ada juga yang menganggap candi ini sebagai bentuk kerinduan masyarakat Klasik (era Hindu-Budha) terhadap kondisi jaya di masa lampau. Tak jarang yang berpendapat bahwa candi ini memiliki kaitan dengan makhluk luar angkasa.
Ya, Candi Sukuh telah mengalami banyak pemaknaan dari beragam kalangan. Ada pendapat-pendapat yang logis ada pula yang menggelikan. Tak apa, justru menjadikan Candi Sukuh penuh warna.
Kami mengunjungi Candi Sukuh pagi hari. Saat belum banyak pengunjung. Sungguh merupakan waktu yang tepat untuk "bermain-main" di candi ini.
Seperti biasa, ada sepaket permainan yang kami lakukan di sini. Sebagai bonusnya Jaladwara menyuguhkan pertunjukan "dongeng" amatir untuk para personel Geng Rantang yang sudah berusaha menyelesaikan permainan. Memang tak seperti Slamet Gundono yang piawai menceritakan kisah lewat wayang-wayang suketnya. Namun dengan segala kekurangannya, kami mencoba menyajikan cerita dengan cara yang agak berbeda kali ini.
Ya, Candi Sukuh telah mengalami banyak pemaknaan dari beragam kalangan. Ada pendapat-pendapat yang logis ada pula yang menggelikan. Tak apa, justru menjadikan Candi Sukuh penuh warna.
Kami mengunjungi Candi Sukuh pagi hari. Saat belum banyak pengunjung. Sungguh merupakan waktu yang tepat untuk "bermain-main" di candi ini.
Seperti biasa, ada sepaket permainan yang kami lakukan di sini. Sebagai bonusnya Jaladwara menyuguhkan pertunjukan "dongeng" amatir untuk para personel Geng Rantang yang sudah berusaha menyelesaikan permainan. Memang tak seperti Slamet Gundono yang piawai menceritakan kisah lewat wayang-wayang suketnya. Namun dengan segala kekurangannya, kami mencoba menyajikan cerita dengan cara yang agak berbeda kali ini.