Dalam satu kesempatan Jaladwara diundang untuk mengisi kelas "apa saja" di SMA BIAS Yogya. Ya, dalam mata pelajaran "apa saja" itu guru bebas memberikan tema edukasi. Tujuan dari pertemuan adalah agar para siswa mengetahui lebih dalam tentang kisah kotan tempat tinggalnya, yaitu Yogya. Esok hari, kisah ini akan diceritakan kembali oleh para siswa pada kawan-kawan relawan VIA.
Ini merupakan kesempatan pertama bagi Jaladwara untuk berkegiatan bersama para siswa. Pada kesempatan ini kami memilih mengangkat sejarah sistem pertahanan di Yogyakarta. Kami mengambil kasus Benteng Vredeburg dan Benteng Baluwarti Keraton Yogyakarta sebagai media bermain.
Sebelum kunjungan ke benteng dan keraton, kami mengajak kawan-kawan SMA BIAS untuk bermain dan bertukar pikiran.
Jaladwara mencoba menanamkan bahwa sejarah bukan hanya soal hapalan tokoh, tempat, atau angka tahun. Namun, sejarah harus dipahami sebagai sesuatu yang logis, harus ada klausa sebab akibat di dalamnya.
Untuk kepentingan itu, kami pun bermain interpretasi. Benda-benda secara acak disebar di bagian depan ruangan. Lalu, dari benda-benda itu teman-teman BIAS membuat interpretasi. Memang, masih banyak yang liar. Namun, setidaknya kami mengajak mereka untuk mempertanyakan sejarah berdasarkan bukti.
Esoknya, kegiatan di sambung dengan Belajar di Luar Kelas :-)
Ini merupakan kesempatan pertama bagi Jaladwara untuk berkegiatan bersama para siswa. Pada kesempatan ini kami memilih mengangkat sejarah sistem pertahanan di Yogyakarta. Kami mengambil kasus Benteng Vredeburg dan Benteng Baluwarti Keraton Yogyakarta sebagai media bermain.
Sebelum kunjungan ke benteng dan keraton, kami mengajak kawan-kawan SMA BIAS untuk bermain dan bertukar pikiran.
Jaladwara mencoba menanamkan bahwa sejarah bukan hanya soal hapalan tokoh, tempat, atau angka tahun. Namun, sejarah harus dipahami sebagai sesuatu yang logis, harus ada klausa sebab akibat di dalamnya.
Untuk kepentingan itu, kami pun bermain interpretasi. Benda-benda secara acak disebar di bagian depan ruangan. Lalu, dari benda-benda itu teman-teman BIAS membuat interpretasi. Memang, masih banyak yang liar. Namun, setidaknya kami mengajak mereka untuk mempertanyakan sejarah berdasarkan bukti.
Esoknya, kegiatan di sambung dengan Belajar di Luar Kelas :-)